Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
RPP
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 32 Jakarta Selatan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/semester : X (Sepuluh) / 1
Materi pokok : Akhlak
Alokasi Waktu : (2 x 45 menit)
A. KOMPETENSI DASAR
DAN INDIKATOR
No.
|
KOMPETENSI
DASAR
|
INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
|
1.
|
1.2 Akhlak
|
|
2.
|
2.1 Memahami masalah akhlak
|
1.
Menjelaskan
pengertian akhlak dalam kehidupan.
2.
Menjelaskan
pengertian akhlak menurut tokoh Islam; Imam Ghazali dan Ibnu Miskawaih.
|
3.
|
3.1 Memahami induk-induk akhlak
terpuji
|
1.
Menjelaskan
induk-induk akhlak terpuji.
2.
Mencontohkan
perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat akhlak terpuji iffah.
3.
Mencontohkan
perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat akhlak terpuji musawah.
4.
Mencontohkan
perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat akhlak terpuji ukhuwah.
5.
Mencontohkan
perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat akhlak terpuji istiqomah.
|
B. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Diberikan
kesempatan untuk menelaah materi akhlak, peserta didik menjelaskan pengertian
akhlak dalam kehidupan.
2. Diberikan
kesempatan untuk mengkaji tentang akhlak, peserta didik dapat menyebutkan
akhlak terpuji dalam kehidupan.
3. Diberikan
kesempatan untuk berdiskusi tentang akhlak, peserta didik dapat mengidentifikasi
perilaku akhlak terpuji dalam kehidupan dengan benar.
4. Diberikan
kesempatan melaksanakan perilaku akhlak terpuji dalam kehidupan atas dasar beriman
kepada Allah SWT dengan baik.
5. Diberikan
kesempatan menelaah materi akhlak, peserta didik dapat menyebutkan pengertian
akhlak terpuji iffah, musawah, ukhuwah, dan istiqomah dengan benar.
6. Diberikan
kesempatan mencontohkan perilaku akhlak terpuji, peserta didik mencontohkan
perilaku yang mencerminkan sifat dari akhlak terpuji iffah, musawah,
ukhuwah, dan istiqomah dengan benar.
C. MATERI
PEMBELAJARAN
1. Akhlak
a. Pengertian
Akhlak
Apakah akhlak itu ? Akhlak berasal dari kata jamak bahasa Arab “akhlak”, kata
dasarnya (mufrad) adalah “khulqu” yang berarti perangai, tabiat,
kebiasaan, dan adab yang baik. Akhlak terbagi dalam dua bagian, yaitu :
1)
Akhlak mahmudah,
yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji.
2)
Akhlak mazmumah,
yaitu akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela.
Dalam bahasa arti akhlak
sering disamakan dengan kata moral dan etika. Sedangkan menurut istilah, akhlak
diartikan oleh beberapa tokoh Islam, diantaranya Imam Ghazali dan Ibnu
Miskawaih.
I.
Imam Ghazali
Menurut
Imam Ghazali pengertian akhlak adalah mengenai jalan mendekatkannya kepada
Allah sesuai dengan jalan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam dan ahli
fikih. Kata lain akhlak menurut Imam Ghazali adalah budi pekerti. Sebagai dasar
budi pekerti, Imam Ghazali memberikan tiga sebab:
a) Tafakkur
yang berarti akal
b) Syahwat
yang berarti hawa nafsu
c) Gadab
yang berarti marah
Memperbaiki
budi pekerti ialah menuju keseimbangan dalam menggunakan ketiga sifat tersebut
dan menerapkannya pada perilaku atau perbuatan baik.
Sabda
Rasulullah saw : “Surga itu diliputi dengan segala macam kebencian dan
neraka diliputi dengan segala macam kenikmatan.”
Firman
Allah SWT :
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡٔٗا
وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ
وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ ٢١٦
Artinya : “Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)
II.
Ibnu Miskawaih
Ibnu
Miskawaih memberikan referensi tentang metodologi dalam melakukan pendidikan
akhlak, yaitu:
a. Perubahan
akhlak
Akhlak
itu ada dua macam, ada yang thabi’i atau alami dibawa sejak lahir dan ada yang
dihasilkan melalui latihan dan kebiasaan.
b. Perbaikan
akhlak
Metode
perbaikan akhlak dapat diberi dua pengertian; pertama, metode mencapai akhlak
yang baik; kedua, memperbaiki akhlak yang buruk. Metode dalam mencapai akhlak
yang baik adalah:
1) Adanya
kemauan yang sungguh-sungguh untuk berlatih secara terus-menerus.
2) Menjadikan
semua pengetahuan dan pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya.
2. Induk-Induk
Akhlak
1) Akhlak
Terpuji
Diantara akhlak terpuji adalah :
a) Iffah
Iffah atau ta’affuf adalah menahan diri dari segala hal yang tidak halal
dengan menerima apa yang telah diterimanya baik berupa harta maupun kehormatan.
Firman Allah SWT :
...وَلَا
تَأۡكُلُوهَآ إِسۡرَافٗا وَبِدَارًا أَن يَكۡبَرُواْۚ وَمَن كَانَ غَنِيّٗا
فَلۡيَسۡتَعۡفِفۡۖ...
Artinya :
“... Dan janganlah kamu makan harta anak
yatim lebih dari batas kepatutan. Dan barang siapa (di antara pemelihara itu)
mampu, maka hendaklah ia menahan diri (janganlah kamu) tergesa-gesa
(membelanjakannya) sebelum mereka dewasa dari memakan harta anak yatim itu)
...” (QS. An-Nisa : 6)
b) Musawah
Musawah
berasal dari bahasa Arab yaitu “sawwa” yang artinya sama atau
mempersamakan keadaan yang serupa dengan yang lainnya. Firman Allah SWT:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ
إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ
لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٞ ١٣
Artinya:
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat : 13)
c) Ukhuwah
Kata
ukhuwah berasal dari bahasa Arab yaitu “akhun” yang artinya saudara.
Ukhuwah menurut istilah adalah ikatan atau rasa persaudaraan yang dibentuk oleh
keluarga atau lingkungan masyarakat.
...وَتَعَاوَنُواْ
عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ
وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ ٢
Artinya:
“....
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah : 2)
d) Istiqomah
Istiqomah
berarti tetap (tidak berubah) dalam menjalankan kewajiban. Firman Allah SWT :
إِنَّ ٱلَّذِينَ
قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا
هُمۡ يَحۡزَنُونَ ١٣ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا
جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٤
Artinya :
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian
mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka
tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal
di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.
Al-Ahqaf : 13-14)
D. METODE
PEMBELAJARAN
1. Pendekatan
scientific
2. Model
pembelajaran tanya jawab
3. Metode
ceramah, diskusi dan demonstrasi
E. SUMBER BELAJAR
1. Kitab
suci Al-Qur’an dan terjemahannya
2. Buku
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X
3. Referensi
lain yang memadai
F. MEDIA
PEMBELAJARAN
1.
Media
i. Video
pembelajaran
2.
Alat
i. Laptop
ii. Lcd
projector
iii. Infocus
G. LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
1.
Pendahuluan
(5 menit)
a. Peserta
didik membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama di pimpin oleh
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Guru
memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi dan mendata daftar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
c. Guru
memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan
dengan materi pelajaran.
d. Guru
menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan tujuan yang akan dicapai.
2.
Kegiatan
inti (35 menit)
Mengamati
·
Peserta didik
mengamati dan memberi komentar tayangan yang terkait dengan salah satu sifat
akhlak terpuji.
· Peserta didik
meyimak dan membaca penjelasan mengenai akhlak dan induk-induk akhlak terpuji.
·
Peserta didik
membaca dalil naqli yang berkaitan dengan sifat dari akhlak terpuji beserta
artinya.
Menanya
· Peserta didik
menanyakan atas apa yang telah di jelaskan oleh guru apabila ada yang belum
dipahami.
Eksperimen
· Peserta didik
berdiskusi terkait dengan keteladanan apa saja yang dapat diambil dari
induk-induk akhlak terpuji.
·
Peserta didik
mencari dalil naqli yang berkaitan dengan akhlak dan induk-induk akhlak
terpuji.
·
Peserta didik
berdiskusi terkait dengan perilaku apa saja yang berkaitan dengan akhlak
terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi
· Peserta didik mendemonstrasikan
bacaan dalil naqli beserta artinya yang berkaitan dengan akhlak terpuji dan
induk-induk akhlak terpuji.
· Peserta didik menanggapi pertanyaan dan memperbaiki
paparan mengenai akhlak terpuji dan induk-induk akhlak terpuji.
· Peserta didik
menyajikan kesimpulan tentang apa yang telah dibahas di dalam pembelajaran.
3.
Penutup
(5 menit)
a. Guru
menjelaskan kesimpulan tentang apa yang dipelajari pada hari itu, kemudian
memberitahukan materi apa yang harus dibahas besok.
b. Guru
memberikan tugas mandiri terstruktur
c. Guru
bersama peserta didik bersama-sama menutup pelajaran dengan berdo’a tanda
pembelajaran telah berakhir. Kemudian di akhiri dengan salam.
H. PENILAIAN
1.
Sikap
spiritual
a. Tekhnik
penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk
instrumen : Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi
:
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir
instrumen
|
1.
|
Mengaplikasikan akhlak yang benar ke dalam
kehidupan sehari-hari.
|
Terlampir
|
2.
|
Menerapkan nilai-nilai akhlak yang
sesuai dengan ajaran Islam di dalam kehidupan.
|
Terlampir
|
3.
|
Menjadikan ajaran Islam sebagai
tuntunan berakhlak terpuji di dalam kehidupan.
|
Terlampir
|
2.
Pengetahuan
a. Tekhnik
penilaian : Tes tulis
b. Bentuk
instrumen : Lembar penilaian tes
tulis
c. Kisi-kisi :
No.
|
Indikator
|
Butir
instrumen
|
1.
|
Menjelaskan makna akhlak dalam
kehidupan
|
Jelaskan makna akhlak dalam kehidupan!
|
2.
|
Menjelaskan pengertian akhlak menurut
tokoh Islam, Imam Ghozali dan Ibnu Miskawaih.
|
Jelaskan pengertian akhlak menurut
tokoh Islam, Imam Ghozali dan Ibnu Miskawaih!
|
3.
|
Menjelaskan induk-induk akhlak terpuji
dan memberikan contohnya.
|
Jelaskan induk-induk akhlak terpuji
dan berikan contoh!
|
3.
Keterampilan
a. Tekhnik
penilaian : Performance
b. Bentuk
instrumen : Praktik
c. Kisi-kisi :
No.
|
Keterampilan
|
Butir
instrumen
|
1.
|
Dapat mencontohkan perilaku akhlak
yang baik di dalam kehidupan
|
Terlampir
|
Jakarta,
20 April 2014
Kepala
SMA Negri 32 Guru Pend.Agama Islam
Yusuf Muzakir
M.A Maimun, S.Pd.i
syukron katsir ukhtiy.....
BalasHapus