Puisi dari Seorang Ayah untuk Anaknya
Teruntuk kalian sebagai seorang anak yang kurang memahami arti seorang ayah. Betapapun ia selalu menyayangimu dalam raut amarahnya.
Dia selalu memikirkanmu dalam setiap sudut senyumannya.
Dia selalu takut kamu terluka setiap detik kamu tak bersamanya.
Duhai anakku...
Andai kau tau ginjalku kan kukorbankan untukmu jika sekiranya kau perlu.
Andai kau tau kedua mataku rela ku berikan untukmu bila sekiranya kau butuh akan itu.
Duhai anakku...
Andai kau tau betapa ku terluka ketika kau hiraukan perintahku.
Kau pakai-lepas hijabmu semaumu.
Lantas bagaimana aku mempertanggungjawabkan dihadapan Rabbku, wahai anakku?
Apakah ini bentuk sayangmu padaku?
Kau tega menjatuhkanku dalam jahannamNya?
Bukankah aku telah peringatkan kamu tuk selalu menutup auratmu?
Tuk slalu menjaga sholat dan puasamu?
Lantas mengapa kau tega mengacuhkan segala perintahku?
Akankah ini yang kau mau?
Akankah kau mau jahannam membakar tubuhku wahai putriku sayang?
Sebisa mungkin aku takut melukaimu.
Bahkan tak mau membuatmu menangis.
Namun mengapa kau biarkan jahannam melalap habis ragaku?
Mengapa kau tega lakukan ini padaku?
Ketika kau merengek ingin gedget baru seperti temanmu, ku belikan meski ku harus kobarkan ginjalku.
Namun kau tak mau tau akan itu.
Ingatkah kamu ketika kamu merengek tas, sepatu bahkan baju baru demi fashion terbaru seperti teman-temanmu?
Aku berikan uang seperti maumu meskipun sebenarnya itu uang terakhir orang tuamu, dan betapa sedihnya aku ketika kamu sama sekali tak bersalah menerima dan memakainya.
Duhai anakku...
Seberat apalagi luka yang harus aku terima untuk membesarkanmu?
Aku mohon , cukup di dunia ini saja.
Dan biarkan aku tenang dalam syurgaNya.
Aku mohon bila benar kamu menyayangiku jangan biarkan aku kembali terluka dalam akhiratnya.
Tutuplah auratmu..
Perbaikilah pekertimu..
Jagalah sholat dan puasamu..
Tutuplah zina mata dan hatimu..
Dan jadikan aku ayah yng beruntung karena memiliki putri sholehah sepertimu.
Aku menyayangimu ayah :')
InsyaAllah aku kan bahagiakanmu di dunia dan di syurgaNya.
by: @cahyaadityatajri / @tausiyahku
Komentar
Posting Komentar